Kementerian Perhubungan mengakui pengamanan di bandara yang ditutup oleh Bupati Ngada Marianus Sae sangat minim. Bandara itu merupakan bandara kecil yang hanya memiliki beberapa penjaga.

"Untuk diketahui, bandara di sana bukan besar. Personel terbatas," kata Kepala Humas Kemenhub Bambang S. Evan saat dihubungi, Minggu (22/12/2013) malam.

Bahkan menurutnya, bandara itu hanya melayani dua kali penerbangan dalam satu harinya. Jadi, wajar saja jika pengamanan tidak ketat dan langsung kalah saat digeruduk oleh puluhan Satuan Polisi Pamong Praja yang datang.

"Tapi jangan dianggap kalau pihak bandara lemah, bukan berarti itu bisa seenaknya saja," lanjut Bambang.

Untungnya, lemahnya pengamanan bandara itu tidak terjadi juga pada pengamanan pesawat. Pesawat yang lalu lalang di bandara kecil itu, menurutnya tetap mendapatkan perlakuan sama dengan pesawat-pesawat yang mangkal di bandara besar.

Dengan begitu, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang tak bisa mendarat karena terhalang barikade Satpol PP, bisa berputar arah kembali ke Bandara El Tari, Kupang.

"Satu pesawat bisa terbang beroperasi selalu menyediakan bahan bakar lebih, tidak hanya untuk penerbangan itu saja. Antisipasi untuk terkendala cuaca misalnya, itu sudah SOP-nya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Marianus sempat memerintahkan petugas Satpol PP Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur memblokade Bandara Turelelo Soa, Sabtu (21/12/2013). Perintah tersebut muncul karena Mariaus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.(Ihsanuddin)

Source TrimbunNews

9 comments:

 
Top