Jakarta - Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menginvestigasi kecelakaan KRL Commuter Line KA 1131 rute Serpong-Tanah Abang yang bertumbukan dengan truk tangki BBM Pertamina. Namun KNKT emoh memberikan dugaan awal.
"Biasanya kalau kecelakaan KA itu moda darat yang investigasi karena KA itu punya suatu right of way (hak jalan). Jadi selalu diambil oleh darat, tapi KNKT mengambil kebijakan investigasi bersama dengan moda darat dan kereta api," tutur Ketua KNKT Tatang Kurniadi.
Hal itu disampaikan Tatang di lokasi kecelakaan, perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Senin (9/12/2013).
"Saya tidak bisa memberikan sekarang," jawab Tatang ketika ditanya mengenai dugaan awal.
Tatang juga enggan menyimpulkan bahwa mobil tangki BBM nyelonong ke perlintasan KA. "Investigasi KNKT disebut no blame, tidak menyalahkan, tidak mencari siapa bertanggung jawab mengganti juga tidak mencari siapa yang salah untuk dibawa ke pengadilan. Kami hanya mempelajari kenapa itu terjadi supaya tidak terulang lagi," tegas dia.
Tatang juga menyampaikan pesan Menhub EE Mangindaan yang prihatin dan berduka.
"Ini pesan dari Menhub, yang pertama Menhub sangat prihatin kejadian ini apalagi kereta api sejak 2007 sampai 2013 sudah punya prestasi. Ini mengejutkan bagi semua. Kedua, kami sudah sampaikan ke Direktur KAI, agar mereka layani sebaik-baiknya para korban," tutur Tatang.
Ketiga, Kemenhub mengusahakan malam ini untuk menyelesaikan halangan perjalanan KA di lintasan supaya lalu lintas bisa normal.
"Tapi memang hambatan cukup banyak. Masih cukup banyak," tutur purnawirawan Angkatan Udara itu.